4 Hal Disampaikan Gubernur Riau Usai Pelesiran ke Jerman Tak Diizinkan Mendagri

4 Hal Disampaikan Gubernur Riau Usai Pelesiran ke Jerman Tak Diizinkan Mendagri
Gubernur Riau Syamsuar (Foto: Dok. Pemprov Riau/Detik.com)

PRESISIPOS, Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar beserta istri Misnarni dan sembilan pejabat Pemprov Riau batal 'pelesiran' ke Jerman di akhir masa jabatan. Agenda kerja pada 20-28 Oktober itu batal karena tidak dapat izin dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian

1. Gubernur Riau Pastikan ke Jerman Bukan Kepentingan Pribadi

Gubernur Riau Syamsuar blak-blakan mengenai rencana kunjungan kerja ke Jerman di akhir masa jabatan. Rencana ke Jerman itu diakuinya dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) anak-anak di Riau.

"Sebenarnya kemarin saya heboh-heboh ke Jerman itu dalam rangka SDM. Bukan itu kepentingan saya, anak saya sudah sarjana semua," katanya saat memimpin apel di hadapan ribuan ASN, Senin (16/10/2023).

Ia ingin anak-anak Riau dapat kesempatan belajar dan bekerja di Negara Industri itu. Apalagi ada 3.000 an kuota balajar gratis yang diberikan ke Indonesia oleh Jerman.

"Anak Riau kami ingin juga dapat kesempatan. Apalagi di Jerman itu memberikan kesempatan kepada 3.000 para pelajar di Indonesia untuk belajar di Jerman secara gratis dan langsung bisa kerja di Jerman," katanya.

2. Rencana ke Jerman Atas Undangan Wali Kota Stuttgart

Syamsuar menegaskan bahwa rencana kepergian ke Jerman atas undangan. Undangan itu berasal dari Wali Kota Stuttgart yang ada di Jerman setelah komunikasi dengan seorang ustaz.
"Saya ke sana juga diundang Wali Kota Stuttgart namanya. Bukan ke Berlin saya, bukan ke ibu kota Jerman. Ke kampung sebenarnya, tapi ini tugas yang mulia dan yang memberikan informasi ini bukan orang sembarangan kepada saya, ini juga awalnya saya tahu melalui Ustaz Mustafa Umar yang punya teman di Solo," katanya.

"Beliaulah yang menyandingkan bagaimana bisa menghubungkan antara saudara-saudara kita yang berada di Jerman," katanya lagi.

3. Agenda ke Jerman Difasilitasi Global Katalyst

Syamsuar membeberkan pihak Global Katalyst yang memfasilitasi. Menurutnya Global Katalyst adalah organisasi yang diisi oleh orang-orang Indonesia di Jerman.

Tak hanya itu saya, seorang petinggi dari organisasi tersebut juga merupakan anak Riau. Di mana mereka telah menjalin kerja sama dengan berbagai Provinsi soal peningkatan SDM.
 

"Global Katalyst itu suatu organisasi orang Indonesia yang hebat-hebat yang bekerja di Jerman. Pada umumnya mereka tamatan SMA Taruna Nusantara, saudara mungkin tahu itu anak-anak yang pintar," jelasnya.

4. Direktur Global Katalyst Orang Pekanbaru

Lebih jauh dijelaskan Syamsuar, Direktur Global Katalyst adalah orang asli Pekanbaru. Hal itu juga memudahkan rencana kerja sama dengan Jerman.

"Global Katalyst adalah ini direkturnya juga anak Pekanbaru yang bekerja di Jerman dan beliau adalah seorang dokter. Bekerja di rumah sakit Jerman, bangga ndak orang Riau kerja di Jerman," katanya.

"Mereka sudah kerja sama NTT, Bangka Belitung dan Sumbar. Masa Riau tidak, jadi di situlah hati nurani saya walaupun ini sudah dekat akhir masa jabatan saya. Tapi tuah ini, berkah mendekati akhir jabatan bisa kita peroleh. Ini kan tuah Riau sebenarnya. Inilah doa kita semua, walau saya tidak ke Jerman," tuturnya. (Sumber Detik.com/sumut)

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index