Presisipos - Dumai ----- Kendati sempat tidak melakukan aktifitas karena ada problem. Namun saat ini BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah) PT Pembangunan Dumai kabar nya sudah beroperasi seperti semula.
Beroperasinya kembali perusahaan Badan Usaha milik Daerah Dumai itu kabar nya atas kebijakan / inisiatif pimpinan PT Pembangunan Dumai yang baru untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, asal Sumatera Utara
Bahkan akibat ada nya kebijakan dari Aditya untuk mencari pihak ketiga. Dirinya menurut Aditya sempat di tuding oleh segelintir orang sebagai pimpinan yang tidak profesional. Dengan alasan tudingan menurut Aditya. Karena dirinya memberikan asset daerah dikelola oleh pihak ke tiga atau ke dua
Padahal menurut Aditya tindakan atau kebijakan yang diambil nya itu merupakan upaya mencoba membenahi kesalahan dari para Direktur yang terdahulu sebelum dirinya menjabat sebagai direktur BUMD pada PT Pembangunan Dumai
Dan menurut Aditya saat ini PT Pembangunan Dumai masih terlilit hutang kepada pehak lain sekitar 9 milyar ,(Rp.9000.000.000). Hal ini terjadi menurut dia ( Aditya ) dikarenakan tidak mampu nya para pengurus terdahulu mengelola modal yang ada dan kurangnya pemantauan pengawasan dari Pemko Dumai selaku pemilik saham
Dan sebagai pimpinan yang baru Aditya mengaku mencoba untuk mandiri tanpa harus meminjam modal dari Pemko Dumai. Dengan alasan dirinya tidak mau nantinya akan menambah beban hutang.Dan pertimbangan itu lah yang membuat Aditya dijadikan alasan untuk bekerja sama dengan pihak kedua atau ketiga.
Salah satunya cara dengan jalan menawarkan kepada pihak kedua untuk mengelola aset, seperti machine plant dan beberapa unit mobil molen yang di miliki BUMD PT Pembangunan Dumai saat ini.
Dan untuk sekedar di ketahui, bahwa BUMD PT Pembangunan Dumai kabar nya telah berdiri dan sempat beroperasi ( melakukan kegiatan ) beberapa tahun yang silam
Bahkan menurut informasi yang dihimpun cru Presesipos. Com. Pihak Pemerintah Kota Dumai sudah pernah menggelontorkan dana dari APBD sebesar kurang lebih 7 milliar ,dengan sebutan tanam saham alias penyertaan modal ke perusahaan milik daerah tersebut.
Namun di pertengahan jalan. Usaha yang dikelola pihak menejemen BUMD Kota Dumai itu terhenti tidak tahu apa penyebab nya.
Dan terakhir terungkap kalau terhenti nya aktifitas BUMD yang berada di Kilo Meter 10 Bukit Timah tersebut dikarenakan adanya dugaan kehabisan modal.
Hal tersebut terungkap ada nya pengakuan dari pimpinan BUMD Kota Dumai yang baru. Yang mengatakan kalau disaat serah terima jabatan, asset dan pembukuan.Pihak pengurus lama tidak ada menyerahkan bentuk dana kes atau piutang. Yang ada menurut Aditya justru hutang.
" Benar, saat serah terima pergantian kepemimpinan dan pembukuan.Kami tidak ada menerima penyerahan uang dari pengurus yang lama ke yang baru. Dan yang ada tertinggal waktu itu sampai sekarang hanya catatan hutang. " Ujar Direktur BUMD PT Pembangunan Dumai, Aditya Romas dalam perbincangan nya dengan cru Presisipos , Jum at ( 03/11/2023 )
Hal tersebut disampaikan Aditya di selah menjawab pertanyaan cru Presisipos terkait ada nya pengakuan pihak Legal ( Penasehat Hukum ) PT Mandiri Utama Finance yang menyebutkan kalau pihak menejemen PT BUMD Dumai punya tunggakan pembayaran kredit macet ke PT Mandiri Utama Finance
[16.56, 3/11/2023] Mulak Sinaga: Utang itu saya akui ada. Dan pengambilan dua unit mobil molen tersebut semasa kepemimpinan sebelum saya. Tapi bukan berarti saya buang badan. Buktinya. Saya sudah berjanji kepada pihak legal PT Mandiri Utama Finance untuk memulai menganggsurnya di awal tahun 2024 mendatang. " Kata Aditia dengan nada seakan menyakinkan cru Presisipos kalau seluruh tunggakan utang PT BUMD Kota Dumai
" Mudah mudahan kerjasama yang kita jalin dengan pihak ketiga ini bisa berjalan sesuai harapan kita. Dan bila melihat kondisi pergerakan usaha yang sekarang ini. Tidak pala membutuhkan waktu yang lama untuk membayarkan semua tunggakan kredit dan pinjaman Bank dari pihak pengurus lama. " Ujar Aditia kepada cru Presisipos saat di dampingi salah seorang staf nya bernama Padil
Aneh nya saat disinggung mengenai kemana perginya suntikan dana sebagai penyertaan modal dari Pemerintah Kota Dumai waktu itu, ada pertanggungjawaban pihak pengurus yang lama terhadap beban utang tersebut ?. Aditia justru mengatakan.
" Mohon maaf. Saya tidak ada wewenang untuk menjawab nya ya. " Ujar Aditia seraya bergegas bangkit dari tempat duduk nya meninggalkan cru Presisipos di ruangan kerja nya bersama pria bernama Adil
Sejauh ini cru Presisipos belum berhasil menemui pimpinan BUMD PT Pembangunan Dumai yang terdahulu, Bonedi Boiman, guna konfirmasi terkait kebenaran informasi yang diperoleh cru presisdipos. ( cru )