Maraknya Illegal Logging di Sungai Sembilan Diduga Dibekingi Aparat, Lahan Konservasi Harimau Dijarah Tanpa Tindakan

Maraknya Illegal Logging di Sungai Sembilan Diduga Dibekingi Aparat, Lahan Konservasi Harimau Dijarah Tanpa Tindakan

Dumai, Presisipos.com – Aktivitas illegal logging di kawasan Sungai Sembilan, Kota Dumai, semakin meresahkan. Lahan konservasi yang menjadi habitat penting bagi harimau Sumatera dilaporkan dirambah secara masif oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Parahnya, aktivitas ini diduga kuat mendapat perlindungan dari aparat penegak hukum (APH).

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa kawasan konservasi tersebut kini dalam kondisi kritis akibat pembalakan liar yang terus berlangsung tanpa adanya tindakan tegas dari pihak berwenang. Informasi dilapangan menyebutkan bahwa pengelola berinisial “S” dan “R”,  atas kayu hasil penjarahan dilaporkan dijual bebas ke gudang kayu pengecer yang ada di kota dumai, sementara kerusakan lingkungan di sekitar lokasi semakin parah.

“Kami menduga ada keterlibatan oknum yang membekingi aktivitas ini, karena sampai sekarang tidak ada tindakan apa pun meski sudah sering diberitakan dibeberapa media online,” ujar salah satu warga tempatan  yang enggan disebutkan namanya. Ia menambahkan, kejahatan ini tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam keberadaan satwa yang dilindungi seperti harimau Sumatera yang populasinya semakin menurun.

Masyarakat sekitar meminta Kapolres Dumai yang baru saja dilantik, AKBP Hardi Dinata, S.I.K.,MM, untuk turun langsung ke lokasi guna memastikan bahwa hukum ditegakkan. “Kami mendesak Pak Kapolres segera turun tangan dan menindak tegas pelaku serta pihak-pihak yang terlibat. Jangan biarkan aktivitas ini terus berlangsung tanpa ada sanksi,” kata salah seorang tokoh masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian yaitu dari Kapolsek Sungai Sembilan AKP. Edwi Sunardi,S.Ap, S.H, yang telah dilayangkan konfirmasi oleh tim wartawan melalui pesan singkat Whatsapp terkait dugaan ini. (TIM)

editor : redaksi

Berita Lainnya

Index