Dumai | Presisipos.com - Aparat Penegak Hukum ( APH ) di Dumai di duga tidak merani menindak ( memberikan sangsi ) kepada para oknum pengusaha ( Mafia ) ilegal loging di kawasan Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai - Riau.
Adanya dugaan tidak berani alias takut untuk menindak para pengusaha ilegal tersebut di perkuat dengan masih bebas dan belum tersentuh hukum nya para kaki tangan oknum pengusaha ilegal yang memukul / menganiaya wartawan di wilayah hukum Polsek Sungai Sembilan pada Kamis 31 January 2025 lalu
Seperti hal nya informasi ( berita ) yang di sampaikan media faktahukumnusantara. com, rilisfublik. com dan kompasinvestisigasi. com pada pada 03 February 2025 missal nya. 5 orang wartawan dari Dumai itu terpaksa harus berhadapan dengan oknum oknum yang di duga suruhan para oknum pengusaha perambah hutan
Dalam kejadian itu, seorang wartawan dikabarkan terkena bogem ( pukul ) oleh oknum suruhan oknum pengusaha ilegal loging di Kecamatan Sungai Sembilan.
Konon penghadangan tersebut berawal saat tim wartawan dari beberapa media itu melakukan penyetopan terhadap satu unit mobil Rocky gandeng membawa kayu seberat 2 ton yang terlihat masih basah dan penuh lumpur, diduga berasal dari hutan Sinepis.
Kayu tersebut menurut rilis berita dari wartawan melintas lewat Tanjung Penyebal, Kecamatan Sungai Sembilan sekitar pukul 02.35 WIB.Dan kepada tim wartawan yang melakukan investigasi saat itu, si oknum sopir kendaraan tersebut, ia mengaku bahwa kayu itu milik seorang pengusaha bernama Supri
Dan pada saat penyetopan tersebut, tim wartawan yang terdiri dari berbagai media itu sempat berkirdinasi sekaligus melaporkan secara lisan kepada Kapolsek Sungai Sembilan, AKP Edwi Sunardi
Aneh nya dia ( Kapolsek Sungai Sembilan ) itu justru menyarankan wartawan untuk membawa / menggiring kayu tersebut ke Polsek. Namun, saat awak media tiba di Polsek, anggota belum bergerak.
Sementara sebahagian rekan Wartawan tersebut menurut rilis di beberapa media itu telah dikepung oleh sekelompok orang yang diduga suruhan mafia kayu.
Salah satu rekan media yang korban pemukulan menurut rilis adalah, Ernanda (alias Boy)
" Kau hapus foto itu, kalau tidak kalian tidak akan keluar dari kampung ini.” ungkap rilis beberapa media beberapa waktu lalu
Aneh nya, kejadian pemukulan akibat penghadangan terhadap kegiatan Ilog itu senyap tak ada kabar. Padahal sehari setelah berita pemukulan akibat Ilog itu naik. Seorang pimpinan redaksi media online di Dumai telah konfirmasi dan mohon tanggapan kepada Kapolres Dumai,AKBP Hardi Dinata H., S.I.K., M.M.
Sejauh ini, tim wartawan media ini belum berhasil meminta tanggapan dari Kapolda Riau,Irjen Mohammad Iqbal. Karena saat di konfirmasi lewat WhatsApp nya no 0813-5911-xxxx. Yang bersangkutan terkesan memilih tidak menjawab wartawan. ( tim )